Senin, 16 Oktober 2017

Pemikiran Tafsir Kontemporer: Nasr Hamid Abu Zayd

Banyaknya pemikiran baru yang muncul sebagai kritik ideologi tafsir klasik dan pertengahan diproduksi dari kompleksitas permasalahan di zaman sekarang. Salah satunya, kritik Nasr Hamid Abu Zayd dalam memandang teks Al Qur’an yang kita baca saat ini bukan wahyu ilahi yang turun dari langit melainkan wahyu yang telah disaring oleh Muhammad dan diekspresikan secara linguistik.  Konsekuensi yang terjadi jika teks Al Qur’an adalah wahyu ilahi tentu hanya dapat dipahami oleh orang-orang tertentu sementara masyarakat umum dengan tingkat intelektual berbeda membutuhkan jawaban dari permasalahan mereka. Atas dasar ini, pengungkapan makna wahyu ilahi dapat tercapai dengan menggunakaan pendekatan linguistik melalui kritik sastra.

Selain sisi linguistik, Abu Zayd menerangkan penting untuk mengkaji teks Al Qur’an dalam sisi sejarah dengan konsep dalalah (makna) dan maghza (kepentingan). Al Qur’an mempunyai dalalah yang tidak mungkin diungkapkan tanpa pemahaman konteks internal linguistik teks dan sosial-budayanya, sementara sisi maghza merupakan hasil pembacaan yang berbeda dengan masa terbentuknya teks. Makna secara relatif memiliki watak yang stabil dan mapan, sementara kepentingan bersifat dinamis seiring pembacaan yang terus berubah.  Pemahaman yang dimaksud oleh Al Qur’an merupakan hasil dari penangkapan dalalah dan maghza secara dialektis terus menerus.

Dari pembacaan terhadap tulisan mengenai Nasr Hamid Abu Zayd, saya merasa susah menggambarkan dialektika dalalah dan maghza. Sedikit yang saya pahami bahwa makna Al Qur’an dapat dicapai dengan mengetahui konteks sejarah dan sosial budaya ketika ayat turun kemudian dihubungkan dengan kepentingan zaman yang dinamis. Alat yang ditawarkan oleh Abu Zayd adalah pendekatan linguistik melalui kritik sastra. Kemudian, muncul pertanyaan apakah kemampuan linguistik yang tinggi disertai kontekstualisasi sejarah itu cukup dalam menafsirkan Al Qur’an tanpa memperhatikan kajian lain seperti hukum, aqidah, fiqh, dan lainnya?

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Labels