Senin, 16 Oktober 2017

Filsafat dan Ideologi Pancasila

1 Juni 1945, itulah Hari Kelahiran Pancasila yang kita peringati tiap tahunnya. Tapi, sudahkah Pancasila hidup sejahtera di tengah-tengah masyarakat Indonesia seutuhnya ? itulah tugas yang harus kita emban dan realisasikan. Pancasila disebut sebagai Ideologi bangsa Indonesia mempunyai nilai-nilai falsafah yang berharga. Kajian ini sangat perlu digali demi memahami hakekat pancasila bagi bangsa.

Tertera sila-sila pancasila yang berjumlah 5 sila dengan butir-butirnya sebagai objek yang kita bongkar nilai-nilainya. Minimal kita mengerti bahwa bahan baku dari pancasila adalah bhinneka tunggal ika (Berbeda-beda tetapi tetap satu jua). Inilah yang paling berharga dari bangsa Indonesia, yakni “Kesatuan”. Betapa kerasnya perjuangan para pendahulu kita yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Atas dasar kesatuan, mereka memimpikan negeri yang makmur dan damai.

Kembali ke zaman sekarang, masyarakat yang menerapkan nilai pancasila adalah suatu masyarakat yang hidup dalam keseimbangan berjiwa kekeluargaan dan religious. Pancasila mampu memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya pada perkembangan IPTEK yang pesat pada dewasa ini. Bukan berarti pancasila yang menyesuaikan teknologi melainkan teknologi yang membutuhkan arahan dari pancasila.

Dibutuhkan pendalaman pancasila sebagai dasar (Ideologi) dan keilmuan (llmiah). Sejenak kita melihat melalui pendekatan kebudayaan, pancasila pada hakekatnya adalah pernyataan jati diri masyarakat Indonesia. Pokok-pokok yang terkandung adalah kepridaian, keunikan, dan identitas.
Kepribadian itu berfungsi mengikat elemen-elemen internal dalam masyarakat, isi keunikan mengekspresikan individualitas dalam konteks pergaulan eksternal, dan isi identitas berkaitan dengan perkembangan masyarakat yang bersangkutan dalam skala waktu. Kemudian pada wawasan keilmuan, pancasila  merujuk pada pendekatan kapasitas aksiologi ilmu yang mempunyai sekurang-kurangnya tiga aspek, yaitu spiritualitas, keadilan, dan kekeluargaan.

Spiritualitas, terkandung dalam sila yang pertama “Ketuhanan yang maha Esa”. Dimensi ini menunjukkan bahwa pancasila menempatkan realitas spiritual-religius sebagai nilai tertinggi. Maka, prinsip-prinsip ilmu pengetahuan tak lepas dari kesadaran ekologis bersifat spiritual.

Keadilan, terkandung dalam sila kedua “Kemanusiaan yang adil dan beradab”, membatasi implikasi spiritual dalam forum interaksi antarmanusia, ditekankan pada aspek keadilan. Maksudnya diharapkan adanya penekan realisasi keadilan untuk membangun ilmu-ilmu seperti ekonomi, politik, dan sosiologi.

Kekeluargaan, terkandung dalam sila ketiga dan keempat “Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/keadilan”. Kekeluargaan menjadi prinsip dasar yang dinamis dalam sistem kemasyarakatan dan kebudayaan Indonesia.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Labels