Senin, 16 Oktober 2017

Negara dan Masyarakat : (ke Arah Indonesia Merdeka-M. Hatta & Lahirnya Pancasila-Soekarno)

Bung Hatta-Proklamator tercinta dalam tembang lagu Iwan Fals menghadirkan sosok yang sangat dirindukan bangsa Indonesia. Bagaimana tidak, Beliau sangat berjasa dalam upaya kemerdekaan Indonesia. Bersama Soekarno, Beliau fokus untuk mengokokohkan nilai cinta tanah air Indonesia yang kita rasa mulai luntur tiap harinya. Akankah semangat patriotisme akan pudar seiring kepentingan-kepentingan materialis semakin mewabah.

Sejenak kita renungkan jasa beliau untuk mendidik bangsa yang besar ini. Semangat kebangsaan perlu kita tanam sedini mungkin melalui pendidikan formal maupun non formal. Hal kecil yang disepelekan seperti pelajaran PKn ketika Sekolah dasar akan melahirkan koruptor-koruptor nantinya jika tak teramalkan. Kebangsaan menjadi penting sebab disitulah kualitas atau derajat bangsa ditemukan.

Ibarat suatu kaum yang tidak menyukai tempat kelahiran atau lingkungannya tentu tidak akan dihargai oleh orang lain. Kebangsaan sendiri memprioritaskan rakyat bersama. Karena ukuran terhormatnya Negara sejatinya dilihat dari mayoritas rakyatnya bukan kaum ningrat atau kaum intelek. 

Kebangsaan erat kaitannya dengan kedaulatan rakyat, saling memperkuat satu sama lain. Tertera dalam nilai-nilai demokrasi bahwa kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Sampai saat ini, bahan-bahan diskusi tentang demokrasi sering dibincangkan. Demokrasi yang bagaimana yang diinginkan bangsa Indonesia? Apakah seperti demokrasi AS yang membentuk parlemen dan federasi. Tentu tidak.

Demokrasi di Indonesia adalah Demokrasi Pancasila yang khas berbeda dengan Negara lain. Menurut M. Hatta, Indonesia menganut demokrasi tua, yakni berkiblat pada masyarakat terdahulu. Disebut Desa Demokrasi yang mempunyai tiga fungsi, yaitu musyawarah, protes, dan tolong menolong.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Labels